Beberapa waktu yang lalu ada yang bertanya pada saya,
pertanyaanya seperti ini: “Mas Bagaimana
ya supaya kita bisa menjadi orang yang bijaksana?”. Pertanyaan yang
seharusnya tidak perlu ditanyakan kepada
saya. Lawong saya sendiri saja belum jadi orang yang bijakasana(menurut
pendapatku sih). Si penannya tentu adalah orang yang umurnya dibawah saya (ya
iyalah lawong manggil mas kok). Mungkin dia manggap aku adalah orang yang bijaksana
dimatanya. Tak taulah. Yang jelas pertanyaannya membuat saya bertanya pula. Bagaiman
sebenarnya orang bisa dikatakan bijaksana.
Setelah saya telaah lebih dalam. Bijaksana itu merupakan
pola pikir terhadap sesuatu. Untuk menjadi bijak bukanlah bajunya yang di
rubah. Bukan pula penampilanya yang necis. Namun bagaimana orang itu
menggunakan fikirannya untuk merespon sesuatu. Diantara hal yang perlu dirubah
agar menjadi orang yang mempunyai pola pikir orang bijak adalah mampu
menempatkan sebuah masalah secara makro. Maksud saya bukanlah menempatkan
masalah menjadi besar, namun lebih dari pada itu melihat lebih jauh tentang
sebab dan solusi tentang sesuatu lebih luas, tidak hanya pada pandangan diri
sendiri tapi lebih meluas kepada seluruh komponen dari permasalahan itu. Kalau dianalogikakan,
ketika melihat suatu gambar/foto, kita tidak hanya memandang siapayang ada
difoto itu, namun juga lebih luas dari itu.
Misal dimana lokasi foto itu, kapan
foto itu diambil, kenapa foto itu diambil, siapa yang memfoto dan lain
sebagainya.
Jika anda sudah bisa menempatkan pola fikir anda lebih luas
atau tidak hanya sebatas pendapat anda saja, maka saya yakin dengan sendirinya
sikap dan pola fikir menjadi bijak sudah menjadi milik anda.
Sekali lagi saya tekankan bijaksana itu adalah pola fikir,
lalu kemudian menjelma menjadi sikap diri. Adapaun sikap diri itu penilainya
adalah orang lain. Jadi tidak ada istilah “saya adalah orang bijak” yang
mengatakan bijak itu orang lain.
Intinya bila anda ingin dikatakan orang bijak. Cara satu-satunya
menjadikan fikiran anda tidak monoton, berfikirlah secara luas, lalu
bersikaplah dengan hasil fikiran anda itu.
Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar