Awalnya,
kau bersuara lirih merdu mendalam, sesaat kemudian kehadiranmu
membuyarkan kehidupan, semua menyatu dalam tempat yang tak kau kenai,
bersembunyi aku dalam rengkuh tak berdaya, tak berbuat apa-apa.
kepergianmu sisakan sisa-sisa yang tergambarkan jelas oleh panca indra, ini mungkin berlebih, hanya menggambarkanmu saja, kutulis dengan perlahan dan hati-hati, namun aku mau semua jiwa merasakan hal yang sama denganku. aku yang merasa berbeda saat kau ada. saat kau mulai menyapaku, dan menyapa seluruh dunia.
hadirmu memang dinantikan namun kadang sangat menjengkelkan. aku tak marah, aku juga tak susah. hanya aku yang merasa selalu mengalah kala kau ada.
Blitar, 30 Maret 2014
kepergianmu sisakan sisa-sisa yang tergambarkan jelas oleh panca indra, ini mungkin berlebih, hanya menggambarkanmu saja, kutulis dengan perlahan dan hati-hati, namun aku mau semua jiwa merasakan hal yang sama denganku. aku yang merasa berbeda saat kau ada. saat kau mulai menyapaku, dan menyapa seluruh dunia.
hadirmu memang dinantikan namun kadang sangat menjengkelkan. aku tak marah, aku juga tak susah. hanya aku yang merasa selalu mengalah kala kau ada.
Blitar, 30 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar