
melihat tayangan mata najwa selalu menghadirkan suasana yang berbeda. tayangan yang inspiratis sekaligus membawa harapan tersendiriditengah suasan politik indonesia yang carut-marut. Saya sendiri sebenarnya tidak begitu suka tentang politik, terutama berita yang santer saat ini banyaknya politisi yang tertangkaptangan melakukan korupsi uang rakyat. namun dengan adaya tayagan mata najwa, ada rasanya sedikit harapan untuk indonesia kedepan lebih baik.
Ternyata setelah melakukan berbagai diskusi dengan banyak teman, selain juga memang suasana dan pembawaan dari najwa yang patut diapresiasi juga lantaran backsound yang juga mendudung untuk mendapatkan suasana yang saya maksudkan diatas. baru-baru ini saya membaca artikel yang isinya memebahas tabir lagu backsound di akhir acara berikut saya lampirkan artikelnya :
Refleksi Lirik Lagu
Lalu, teriring akhir puisi Najwa Shihab, melodi gitar dari band Rock, Creed dengan judul One Last Breath mengalun. Sedikit, saya telaah kenapa harus lagu One Last Breath dari Creed.
Menilik sedikit, Creed atau dalam bahasa Indonesia Keyakinan, sendiri adalah band beraliran post-grunge yang mengusung faham Christianity dalam liriknya. Lagu-lagu yang tercipta sendiri merupakan pengaruh ayah angkat Scot Stapp yang merupakan seorang minister di gereja Pantecostal. Dan salah satu lagu yang menurut saya cukup religius adalah One Last Breath ini.
Pada awal lagu ini, liriknya bercerita tentang sebuah keputuasaan. Sebuah alienasi dan keterpurukan. Sebuah gaya bercerita, dimana sisi manusia sendiri sebenarnya membutuhkan Tuhan disisinya. Semua kebenaran dan ideologi yan ada dan dianggap benar di dunia ini, hanya semakin menyesatkan. Dan ia pun berdoa.
Please come now I think I’m falling
I’m holding on to all I think is safe
It seems I found the road to nowhere
And I’m trying to escape
Kemudian, pada lirik berikutnya ada sebuah keinginan untuk bisa merasa
bebas dari derita. Keinginan untuk segera terlepas dari belenggu dunia.
Namun, yang terjadi semua kebenaran dan ideologi di dunia ini hanya
menciptakan kegamangan fikir. Ingin berteriak, namun apa daya.
I’m holding on to all I think is safe
It seems I found the road to nowhere
And I’m trying to escape
I yelled back when I heard thunder
But I’m down to one last breath
And with it let me say
Dan, pada akhirnya semua keterpurukan harus selalu teriring doa dan
keyakinan pada Tuhan. Bahwa Tuhan akan selalu bersamanya. Selalu
mendampingi saat semua orang dan kebenaran dunia semakin menjauh. Dan
saat memandang jauh ke dalam lembah nadir kenistaan, selalu ada doa yang
selalu diyakini bahwa Tuhan akan selalu bersama.
But I’m down to one last breath
And with it let me say
Hold me now
I’m six feet from the edge and I’m thinking
That maybe six feet
Ain’t so far down
I’m six feet from the edge and I’m thinking
That maybe six feet
Ain’t so far down
(lyric: lyricfreak.com)
(ilustrasi: popyactually.blogspot.com)
Dan, inti dari rangkaian serta jalinan acara Mata Najwa adalah membuka mata dan pemahaman kita semua. Serupa ikon dari acara Mata Najwa sendiri yang bergambar mata, acara ini mencoba membuka mata untuk kemudian kita berfikir dan merefleksi. Berfikir tentang negara dan figur publik yang kian terpuruk dan buram. Sekaligus merefleksikan, bahwa ada setitik harapan untuk negara dan figur yang menggugah hati.
Jika dikaitkan dengan ending song, Creed - One Last Breath ini, sejatinya Najwa Shihab ingin kita berfikir dan terus berharap. Berfikir bahwa dalam segala keterpurukan bangsa, kita harus selalu yakin. Yakin bahwa ada harapan dan perbaikan di masa yang akan datang. Dalam kiasan six feet on the edge ada harapan bahwa maybe six feet ain’t so far down. Bahwa dalam gelapnya pandangan kita terhadap negara dan pemerintahan ini, selalu ada figur yang mengggugah.
Buramnya masa depan Indonesia, tidaklah seburam yang dilihat. Saat semua berharap dan segera bangkit dan sadar, Indonesia bisa maju dan menjadi baik.
Yang seperti kita rasakan bersama saat ini, diman gonjang-ganjing polhankam, sosbud, dan pendidikan menerawangkan Indonesia memasuki masa terpuruk. Belum para amtenar negara yang kian minim ruh kepemimpinannya. Kian sesat dan menjerumuskan saat kita taati. Menggambarkan seakan Indonesia berada pada titik getir hidup berbangsa dan bernegara.
Dan, acara Mata Najwa ini, sejatinya ingin membuka mata, hati dan fikir kita untuk terus yakin dan berharap. Saat semua orang dan kebenaran duniawi tidak bisa dipercaya lagi. Akan ada dan datang mukjizat doa yang terjawantahkan pada tokoh-tokoh negara kita sendiri. Tokoh-tokoh yang menginspirasi dan menjadi harapan bersama.
Salut pada Najwa Shihab di Mata Najwa.
sumber : di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar