Belajar bersepekulasi dan berprediksi

Banyak hal yang bisa dispekulasikan, dan aku senang akan pekerjaan itu. Dari mulai mengamati dan memprediksi siapa calon presiden yang bakal menang, spekulasi tentang keberadaan pesawat malaysia, sampai spekulasi atu prediksi mau makan apa saya besok pagi(ya iyalah itumah rencana namanya hehehe). Pastinya semua bebas berspekulasi namun perlu diingat ada sosok maha sempurna yang telah mengaturnya. Namun tidak asyik namanya kalau dipembahasan ini langsung berhentidi takdir dan kalau hal itu yang dibahas tentu mantok disitu saja.
Manusia kan diberi akal untuk berfikir, merancangdan membuat spekulasi apa dan dimana yang terjadi selanutnya. Ngomongin soal spekulasi aku punya cerita yang sangat tidak lucu untuk diingat-ingat. Intinya spekulasi saya meleset, suatu saat setelah lulus aku kuliah di sekolah tinggi swasta, tak sengaja aku ketemu dengan seseorang yang dulu pernah mengajar saya di SMA. karena saking ramahnya saya sayapun menyapa beliau
"Bu gmana kabar"
"hai... makikamu kuliah disini"
"iya bu,, panjengan kok disini kuliah juga kah?"
"hehehe iya makki... sudah dulu ya saya ada jam baru ngajar saya"
"iya bu saya juga mau undur diri"
setelah itu aku menjauhi beliau, beberapa detik kemudian aku mulai berfikir, masak guru saya kuliah disini, sedetik kemudian saya berfikir lagi, MasyaAlloh beliau itu dosen disini kan mau ngajar, beberapa detik kemudian aku menyalahkan spekulasi dan prediksi  yang telah kubuat. Akhirnya setiap ketemu saya hanya bisa senyum saja kepada belai tak berani ngobrol lagi.
Beberapa waktu yang lalu, terulang lagi keslahan yang sama. waktu itu aku ketemu teman SMA dulu, kami ngobrol tentang studi kami kebetulan dia ambil kuliah diluar kota dan ternyata satu kampus dengan ferdi yang juga teman baik saya waktu sma,waktu itu percakapanya kurang lebihsepert ini:
"pyn kuliah di tulungagug ya"
"iya knapa?"
"berarti sama ferdi dong..."
"iya sekelas malahan"
" ohh... gak ambil S2 sekalain seperti ferdi?? enak tuh ambil S2 kalau punya uang?
" ohh iya iya... aku disana sering ketemu kakak kamu lo... salam ya"
"iya..."
setelah itu kami pun berpisah kembali, setelah beberapa detik aku mulai berfikir, bukanya kakakku ambil s2 satu kelas ama ferdi juga, kalau dia satu kelas berrt diambil S2 juga kan. Haduh bakal malu deh kalau ketemu dia lagi.
Begitulah secuil kisah tentang kehebatan prediksi dan spekulasi ku tentang banyak orang. hehehe
dari sini tentunya kita bisa ambil kesmpulan bahwa jangan terlalu cepat kita memprediksi suatu halatau prediksi agar tidak malu-maluin hahahahhaha

sedikit semoga bermanfaat