Home » » Antara malu dan mau

Antara malu dan mau

Written By makki on Kamis, 29 Mei 2014 | 02.19




Banyak istilah tentang kata “Malu” yang berada disekitar kita. Dintaranya “Malu bertanya sesat dijalan” yang kurang lebih maknanya bahwa bila kita tidak aktif bertanya tentang sesuatu hal yag belum kita ketahui tentu hasilnya membuat kita tersesat. Namun istilah malu  bertanya sesat di jalan saat ini mulai dilawan dengan istilah lain yakni “sering bertanya memalukan”.
Istilah lain tentang malu yakni “Malu-malu kucing” yang secara harfiah berarti malu malu tapi sebenarnya mau. Entah bagaimana sejarah munculnya istilah itu namun setahu saya istilah malu malu kucing banyak dipakai dan dilakukan oleh orang indonesia pada umumnya dan khususunya bagi suku jawa. Istilah malu-malu kucing berarti sebenarnya mau tapi gayanya tidak mau karena malu.
Pertanyaan selanjutnya adalah perlukah kita ikut dalam kebiasaan malu-malu kucing?

“tentunya iya lah... bukankah kebiasaan malu-malu kucing merupakan kebiasaan yang baik... “ si peragu mulai angkat bicara.
“memang  orang lain ada yang bilang seperti itu?” tanya si jutekan mengoreksi
 “ hemmm... ada gak ya... hemmm... setidaknya aku yang bilang hehehe...”
“kebiasaan kamu ni... bicara tanpa dasar yang jelas...”
“memang bicara yang ada dasarnya itu kayak apa ya?”
“ya tentunya bicara yang berdasarkan fakta oon..”
“owalah, ya tentu ada dong faktanya... bukanya banyak orang-orang disekitar kerajaan yang masih menggunakan budaya malu-malu mau kayak  dikraton atupun kesultanan terutama kepada orang yang jabatanya lebih. iya to...?”
“iya sihh tapi bukanya di sana susah membedakan antar kemauan dan keharusan mematuhi perintah...”
“iya juga ya... aku jadi bingung mau bicara apalagi... la terus gimana ini ujungnya?“
“ya intinya istilah malu-malu kucing itu bukanlah budaya tapi hanya kebiasaan sebagian orang”
“jadi kita tidak harus malu-malu kucing untuk menunjukan kesopanan kita pada orang lain”
“sudah tau nanya kamu ini...”
“la terus gimana dong biar kita tetap bisa sopan menerima pemberian orang lain, kan ada perasaan malu-malu begitu”
“ya jangan malu... tegas katakan mau namun terima dengan sopan, atau katakan tidak dengan kata yang sopan juga”
“ohhh begitu ya... “
“coba misalnya kamu diminta balikan sang mantan yang masih oke punya dan kamu juga masih cinta, terus  bagaimana kamu menyikapinya?”
“wahh setelah belajar dari kamu tentunya pertama aku akan pegang tanganya, kutatap matanya dan dengan tegas aku akan katakan aku mauu banggggetttt balikan ama kamu...”
"aduhh selain oonn... lebay parah kamu ternyata..." 
 
Yah begitulah percakapan antara si peragau dan si jutekan yang tinggalnya di pikiran saya.

Sedikit dari saya Semoga bermanfaat ;)

Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Tempatnya Profil dan Informasi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger