Usia memang tidk bisa dibohongi, disaat semua sudah tidak bisa difikir dan dilogikakan. Bayangkan makanan yang enaknya sekelas restoran menjadi tidak enak karena usia. tidur yang semula begitu nyenyak menjadi tidak nyenyak karena usia. Seiring waktu berjalan manusia yang semula bayi tumbuh melewati
beberapa fase dan kemudian menjadi bayi lagi (secara pensifatan). Siapa terusan yang disalahkan. Haruskah kita menyalahkan tuhan. Oh no tentu tidak layak. Lalu??
Catatan harian ini semacam warning dan attention saja bila saya tua kelak. bahwasanya ada orang-orang disamping kita yang menderita bila kita seenak pantat kita. Misal ibu kita saat kita masih kecil atu anggota keluarga yang lain. Kalau kita sudah tua lantas siapa? hayo? tentu orang yang merawat kita. bisa anak kita atau istri.
Apakah kalian memikirkan sama dengan yang saya fikirkan? saya rasa tidak wajib anda memikirkan apa yng saya fikirkan. toh tulisan ini mewakili perjalanan hidup saya diusia yang ke dua puluh empa ini. Jangankan anda yang tentu tidak hidup di situasi saya sekarang. saya sendiri saja mungkin bberapa tahun lagi juga tidak akan memikirkan apa yang saya fikirkan sekarang ini kok.
So paling tidak, saya berusaha untuk membuang penyakit yang akan menjadi bibit apabila saya tidak mengungkapkanya, soalnya kata dokter sumber penyakit paling mematikan adalah masalah yang tak terselesaikan dan tak tersampaikan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar